Festival Songkran Thailand: Keceriaan yang Berujung Duka, 171 Orang Tewas dalam 5 Hari
Festival Songkran, perayaan tahun baru tradisional Thailand yang identik dengan keceriaan dan perang air, tahun ini kembali digelar dengan meriah. Ribuan warga lokal hingga wisatawan asing tumpah ruah di jalanan, membawa ember, pistol air, dan semangat kebersamaan yang hangat.
Namun, di balik semarak perayaan yang berlangsung dari 13 hingga 17 April itu, kabar duka menyelimuti Thailand. Berdasarkan data resmi pemerintah, tercatat sebanyak 171 orang meninggal dunia dalam lima hari pelaksanaan Songkran, mayoritas akibat kecelakaan lalu lintas.
Kementerian Transportasi Thailand melaporkan bahwa tingginya mobilitas selama libur panjang, ditambah faktor alkohol dan kelalaian dalam berkendara, menjadi penyebab utama meningkatnya angka kecelakaan. Sebanyak 1.660 kecelakaan terjadi selama periode tersebut, dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.
Pihak berwenang menyayangkan angka kematian yang terus berulang setiap tahunnya, meskipun berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, mulai dari pos keamanan di titik rawan hingga kampanye keselamatan.
Di sisi lain, Songkran tetap menjadi bagian penting dari budaya Thailand. Lebih dari sekadar pesta air, Songkran mengandung nilai spiritual yang dalam, termasuk tradisi mencuci patung Buddha, meminta restu dari orang tua, dan berbagi berkah di awal tahun baru.
Pemerintah Thailand kini dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan tradisi dan keselamatan publik. Banyak pihak menyerukan agar ke depan perayaan ini lebih terkontrol, tanpa mengurangi esensi budaya yang telah diwariskan selama ratusan tahun.
Leave a Reply