
Kurs Dolar AS Melemah, Sentuh Titik Terendah dalam 40 Bulan
Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) kembali mengalami tekanan signifikan dan saat ini mendekati level terendahnya dalam kurun waktu 40 bulan terakhir. Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve serta ketidakpastian politik menjelang pemilu presiden mendatang.
Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang ini terhadap enam mata uang utama dunia, tercatat berada di kisaran 96,7. Penurunan ini menandai tren bearish yang konsisten sejak awal tahun, seiring dengan perlambatan ekonomi global dan rilis data tenaga kerja AS yang tidak sekuat prediksi.
Analis pasar menyebutkan bahwa investor mulai mengalihkan aset mereka ke instrumen yang dianggap lebih aman, seperti emas dan mata uang lain seperti Euro dan Yen. Selain itu, isu terkait rancangan undang-undang pajak baru yang diajukan oleh kandidat presiden dari Partai Republik turut menciptakan kegelisahan di pasar keuangan.
Meskipun pelemahan Dolar dapat mendorong ekspor AS menjadi lebih kompetitif, hal ini juga meningkatkan risiko inflasi impor. Bank sentral AS (The Fed) kini berada dalam posisi yang kompleks: harus menjaga stabilitas harga sambil merespons tekanan pasar yang mendesak untuk pelonggaran kebijakan moneter.
Dalam waktu dekat, para pelaku pasar akan terus mencermati data-data ekonomi utama seperti tingkat pengangguran, inflasi, serta pernyataan resmi dari pejabat The Fed yang dapat memberikan sinyal arah kebijakan selanjutnya.