David Kurniawan on LinkedIn: Mengadopsi suatu pendapat hukum yang bersumber dari media online tanpa… (2024)

Tugas utama Paralegal dalam Perusahaan adalah memastikan kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memastikan Perusahaan punya strong legal position bila terjadi sengketa bisnis. Pararegal yang sibuk menjadi pemadam kebakaran menangani kasus hukum dapat dipastikan tidak melakukan tugas utamanya dengan baik. Mungkin juga tidak mampu encorage orang disekelilingnya untuk patuh terhadap regulasi dan aware terhadap risiko pelanggaran hukum. Memastikan setiap departemen menjalankan fungsinya masing-masing untuk mencapai KPInya itu penting, tetapi tidak kalah penting memastikan setiap personal dalam organisasi memahami regulasi dalam bidang pekerjaan yang dilakukannya juga tidak kalah penting. Refleksi dalam suatu Nas:Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh isi dunia ini, tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya. 😊

1

Mengkritik kebijakan yang diambil oleh management tempat kita bekerja perlu dilakukan secara bijaksana, seperti harapan yang sama bagaimana mana management mengkritik kinerja kita yang tidak dapat mencapai KPI yang telah ditetapkan. Banyak maksud baik yang tidak disampaikan secara bijaksana menjadi bumerang bagi perusahaan dan bagi diri kita sendiri. Pepatah Jawa mengatakan "Mikul Dhuwur Mendem Jero". 😊

4

2 Comments

Salah satu ujian etika kerja dan rasa empathy adalah ketika kita mendapatkan privilege, baik karena faktor kedekatan ataupun karena kedudukan. Ketika privilege kita dapatkan, maka justru kita harus belajar ekstra menjadi orang yang paling dapat dipercaya dan menjaga reputasi profesi yang kita geluti. Privilege adalah candu bagi sebagian besar kita, untuk tidak berperilaku sebagai profesional. Sebagai penerima privilege kita punya beban moral tanggung jawab untuk berani menyampaikan hal yang tidak menyukakan telinga tetapi baik untuk menyehatkan organisasi perusahaan. Meski pahit, obat berguna untuk menyembukan. Selamat berkarya. ☺

4

Besarnya gaji berpengaruh terhadap baiknya kinerja ataukah baiknya kinerja berpengaruh pada besarnya gaji? Kondisi manakah yang lebih ideal harusnya terjadi? Sebagai pekerja anda akan mengalami kerugian dua kali lipat bila pilihan anda jatuh pada pilihan pertama, karena hal itu hampir tidak mungkin terjadi dan anda juga tidak belajar apapun dari pekerjaan yang anda lakukan. Pilihan kedua belum tentu juga akan terjadi, tapi setidaknya anda memperbesar peluang tersebut, bila tidak terjadi hari ini, peluang itu pasti akan terjadi di masa yang akan datang. Anda mempunyai kualitas emas, hanya mungkin anda harus di gosok terlebih dahulu untuk menjadi berkilau.

3

Integritas tidak dimulai dari pekerjaan, tetapi dimulai dari keluarga. Kebaikan akan menemui jalannya, demikian juga kejahatan juga akan menemui jalannya sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi setidaknya jangan membuat pelanggaran hukum, meskipun karena ketidaktahuan hukum. Terdapat fiksi hukum yang menyatakan bahwa setiap orang dianggap tahu hukum (presumptio jures de jure), ketidak tahuan hukum tidak dapat dimaafkan (adagium jurist non excusat). Keep learning and up to date. 😊

7

1 Comment

Ketika bekerja menjadi sebuah passion maka gaji dan kedudukan tidak menjadi faktor utama, jauh lebih penting apa yang anda pelajari dari yang anda kerjakan saat ini. Jauh lebih mengkhawatirkan bila anda tidak belajar sesuatu yang baru dibanding tidak naik gaji atau jabatan, karena tanpa belajar sesuatu yang baru maka anda akan ditinggalkan, karena cara berfikir anda sudah kuno dan tidak relevan lagi di masanya.

11

1 Comment

Terkadang kita perlu membuka cakrawala cara berfikir counter part kita untuk mencapai suatu kesepakatan. Tidak akan ada pernah ada suatu kerjasama jangka panjang bila salah satu pihak ingin menang sendiri. Terdapat peribahasa mengatakan "Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi."

3

Penguasaan diri yang paling dasar adalah menjadi pendengar yang baik dan belajar membuka telinga bukan untuk hal yang kita sukai saja tetapi juga untuk hal yang tidak kita sukai. Kita tidak pernah tau tantangan yang akan terjadi di depan dan dengan cara apa kita menyelesaikan tantangan tersebut. Bisa jadi belajar dari yang tidak kita sukai justru menjadi pemecah kebuntuan dan menjadi kreatifitas bertindak untuk menyelesaikan berbagai macam tantangan. Selain belajar cakap menjadi narator yang baik, seorang jurist juga perlu menjadi pendengar yang baik. Seperti ada nas yang berkata "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah". 😊

5

Seringkali seorang yuris tidak dapat menahan diri memberikan nasehat hukum pada orang lain sebelum mendengar seluruh rangkaian peristiwa dan enggan membaca dokumen halaman pertama sampai halaman terakhir. Hal ini seperti seseorang yang memberikan komentar di sosial media tanpa membaca/menonton/memahami secara lengkap sebuah informasi.Terdapat nasehat bijak mengatakan "Hendaklah kamu cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-berkata". Karena sebuah nasehat hukum yang telah disampaikan, laksana sebuah busur panah yang telah melesat yang tidak dapat ditarik kembali.

1