
Dolar Australia Tertekan Akibat Lonjakan Tingkat Pengangguran
Dolar Australia (AUD) mengalami pelemahan signifikan pada pertengahan Juli 2025, dipicu oleh lonjakan tingkat pengangguran yang melebihi ekspektasi pasar. Berdasarkan laporan resmi, tingkat pengangguran di Australia meningkat menjadi 4,3%, angka tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar tentang perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung.
Peningkatan jumlah pengangguran disebabkan oleh pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tajam. Sektor swasta dilaporkan tidak mampu menyerap tenaga kerja baru dalam jumlah signifikan, sementara sektor publik juga menunjukkan tren stagnan. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Reaksi pasar terhadap data ini cukup cepat. Nilai tukar AUD terhadap dolar AS turun di bawah 0,65, mencerminkan penurunan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi jangka pendek Australia. Di sisi lain, pasar saham domestik justru menunjukkan penguatan, karena pelaku pasar mengantisipasi adanya pemangkasan suku bunga oleh RBA.
Para analis menyebutkan bahwa tekanan terhadap AUD kemungkinan akan berlanjut hingga ada kepastian mengenai kebijakan moneter berikutnya. Dengan inflasi yang sudah mulai stabil, fokus pasar kini sepenuhnya tertuju pada perkembangan sektor tenaga kerja dan respons bank sentral dalam beberapa bulan mendatang.