Gelombang Protes Mahasiswa Menyebar di Berbagai Kota Besar
Indonesia, Mei 2025 – Aksi unjuk rasa mahasiswa kembali mencuat di berbagai penjuru negeri. Ribuan mahasiswa turun ke jalan menyuarakan keresahan atas sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap menyulitkan rakyat dan mengancam nilai-nilai demokrasi.

Aksi yang awalnya berlangsung di beberapa kampus besar di Jakarta kini meluas ke kota-kota seperti Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, hingga Palembang. Para mahasiswa membawa berbagai tuntutan, mulai dari penolakan kebijakan pemotongan anggaran pendidikan hingga kritik terhadap penguatan peran militer dalam urusan sipil.

Latar Belakang Aksi
Pemicu utama gelombang protes ini adalah langkah pemerintah yang dinilai terlalu fokus pada program-program populis seperti makan siang gratis, namun justru memotong anggaran untuk sektor strategis seperti pendidikan dan layanan publik. Selain itu, wacana revisi undang-undang yang memperluas wewenang militer juga menjadi sorotan tajam.

Mahasiswa menilai arah kebijakan negara semakin menjauh dari prinsip keadilan sosial dan demokrasi partisipatif. Isu-isu seperti mahalnya biaya kuliah, lemahnya perlindungan tenaga kerja muda, dan ancaman terhadap kebebasan sipil ikut menjadi bagian dari tuntutan.

Aksi Damai dan Benturan Lapangan
Sebagian besar aksi berlangsung damai. Di Yogyakarta dan Bandung, mahasiswa menggelar mimbar bebas, teatrikal jalanan, serta doa bersama untuk masa depan bangsa. Namun, di beberapa wilayah seperti Makassar dan Medan, aksi sempat memanas dan terjadi bentrokan kecil dengan aparat keamanan.

Pihak kampus sebagian besar bersikap netral, meskipun beberapa rektorat menyampaikan imbauan agar mahasiswa tetap menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi.

Tuntutan Mahasiswa
Berikut ini adalah beberapa tuntutan utama yang disuarakan mahasiswa:

Hentikan pemotongan anggaran pendidikan

Tolak perluasan kekuasaan militer dalam kehidupan sipil

Jamin kebebasan berpendapat dan berkumpul

Realisasikan transparansi penggunaan anggaran negara

Wujudkan akses pendidikan dan kesehatan yang adil

Sikap Pemerintah
Hingga artikel ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Presiden maupun pejabat tinggi lainnya. Namun sejumlah pihak di pemerintahan menyatakan bahwa kritik mahasiswa adalah bagian dari demokrasi, selama disampaikan dengan cara yang damai dan bertanggung jawab.